Kamis, 01 Maret 2012

CRASH (2005)



Starring : Brandon Fraser, Sandra Bullock, Terence Howard, Matt Dillon,
               Thandie Newton, Ryan Phillipe, Don Cheadle
Director : Paul haggis

“..…Karena prasangka itu merupakan perkataan yang paling dusta”

Seorang Jaksa wilayah kulit putih dan istrinya , Seorang Tukang Kunci, seorang pemilik toko kelontong berdarah persia , seorang polisi kulit hitam dengan ibu yang invalid, Seorang polisi kulit putih berayahkan penderita kencing manis, seorang produser film berkulit hitam , sepasang  Anak jalanan, dan suami istri keturunan asia.Dalam 2 hari  mereka bertemu dan tersambung dalam sebuah mata rantai peristiwa.
Dalam mata rantai ini mereka “memainkan” peran mereka masing-masing, baik sebagai pribadi “putih” maupun pribadi “hitam”.Bagaimana mereka bisa saling terkoneksi ? hanya karena setitik prasangka warna kulit dan distimulasi oleh kerasnya tekanan hidup, jadilah sebuah tabrakan keras antara semua karakter tersebut, dan ketika hari mereka mencapai akhir, hanya tetes air mata dan retakan jiwa yang tersisa dibenak mereka mengantar menuju peraduan.
Itulah garis besar dari film CRASH, sulit untuk menceritakan lebih lanjut karena akan menjadi spoiler dan mengurangi keasyikan menonton film ini.Yang jelas film ini adalah film terbaik pada ajang Oscar di tahun 2006 mengalahkan kisah si koboy gay ( Brokeback Mountain ).Padahal film ini sempat sepi dari pemberitaan ( terutama di indonesia – bisa dimaklumi ).dan mengusung banyak bintang-bintang bernama besar .Saya sendiri menonton film ini ketika sudah dinobatkan menjadi film terbaik di oscar, dan sejujurnya karena melihat posternya yang bagi saya sangat emosional.
Membuat film dengan banyak bintang dan multi plot  bukanlah perkara mudah, namun Paul Haggis melakukan pekerjaannya dengan sangat baik, hampir semua bintang disini bermain dengan sangat total ( entah kenapa saya hanya kurang menyukai si Brendan fraser ).. ada sedikit karakter minor yang mau tak mau harus di korbankan (seperti pasangan asia ).Namun dengan naskah yang brilian mampu menerjemahkan masalah rasial (yang menurut saya terjadi setiap hari di belahan dunia manapun ) kedalam sebuah alur cerita yang mengalir  apa adanya, tanpa memihak satupun warna kulit dan tersampaikan dengan nyata , tidak ada karakter yang benar-benar murni putih ataupun hitam disini, semuanya abu-abu.
            Apa yang membuat film ini membekas sangat kuat adalah bagaimana penggambaran diri kita manusia sebagai jiwa yang sangat rapuh, dan ketika jiwa itu diberikan sedikit goncangan prasangka oleh perbedaaan warna kulit, benturan yang hebat terjadi dan menyisakan goresan yang melukai setiap pribadi yang terlibat, dan akibat benturan itu sendiri akhirnya akan melebar ke orang-orang lain di sekeliling kita dan mengakibatkan benturan-benturan lain yang terus menyebar.
            Kita semua ingin menjadi seorang ”putih”, namun kita memandang orang lain dengan kacamata yang buram, dan begitu juga yang dilakukan oleh orang lain terhadap kita, dan akhirnya ketika pertemuan terjadi, kita semua menjadi pribadi yang buram.Dan semua itu hanya lah dikarenakan oleh sebuah dusta besar dari pikiran kita sendiri yang bernama prasangka.Dan karena prasangka itulah yang menyebabkan akhirnya setiap pribadi akhirnya memilih untuk ”mengasingkan” diri padahal sesungguhnya ada kerinduan yang besar untuk saling bersentuhan dengan pribadi-pribadi lain.
                       
Memorable Quote :
 We’re Always behind this metal and glass.I think we miss sense of touch so much, so we crash into each other, just so we can feel something”

            Matt Dillon di nominasikan sebagai actor pembantu terbaik disini atas perannya sebagai seorang polisi rasis, Michael Pena yang berperan sebagai seorang tukang kunci mendapatkan ALMA Award sebagai Outstanding Actor, Thandi Newton pun mendapatkan BAFTA Award sebagai aktris pembantu terbaik, selain itu Don Cheadle dan Matt Dillon juga menjadi nominasi sebagai actor pembantu terbaik di ajang yang sama, dan masih ada sederet penghargaan lain diberbagai festival yang benar-benar mengukuhkan CRASH sebagai film yang benar-benar hebat dengan jajaran Cast yang bermain sangat apik.Bagi saya penampilan terbaik adalah duet dari Terence Howard dan Thandie Newton ( especially Terence Howard ).Bagaimana mereka dapat menggambarkan sisi emosional dari seorang pribadi  yang tidak berbuat kesalahan apapun, namun harus menerima konsekuensi dari warna kulit mereka hanya ketika mereka berada di tempat yang salah dan waktu yang salah.
            At last, I just want to say, That For Me , CRASH  is one of  The Most Emotionally movie that I’ve Ever Watched


2 komentar:

Nugros C mengatakan...

awalnya aga ga mnikmati,tapi mulai jalan filmnya bner2 enak dinikmati

setuju,segmen Thandie newton & howard emg paling mnarik,,sma Ryan Philipe sama si pmuda hitam di mobil...hufh,,tragis!

well,bnyak org ga setuju ni film mnang oscar,but..saya setuju aja,,hehe

novry mengatakan...

bagi gua..malahan ini salah satu film.oscar terbaik yg pernah gua tonton..hehe..trims ya udah mampir :)