Minggu, 29 April 2012

SEPARATION (2011)


A Separation (2011)

Cast : Leila Hatami, Peyman Moaadi
Director : Asghar Farhadi

            Perceraian seperti sudah menjadi kata yang tidak asing lagi dijaman sekarang,seperti kata putus yang menjadi sebuah kata familiar dalam hubungan anak remaja, kata perceraian kini menjadi sebuah kata biasa yang tidak tabu lagi didalam perjalanan perkawinan anak manusia dijaman modern, padahal perceraian adalah hal yang sangat dibenci oleh ajaran agama manapun di dunia, dan salah satu mengapa perceraian sangat dibenci adalah dampak buruknya nya yang menyebar sangat luas  keseluruh lingkaran pasangan yang harus mengalami salah satu fase kehidupan yang buruk ini.Asghar Farhadi mempertontonkan kepada dunia bagaimana sebuah perceraian  bisa mengakibatkan efek dentuman yang “sepertinya” kecil namun sangat menyakitkan.


         Nader dan Simin adalah pasangan beranak satu,  yang sedang berada dalam proses perceraian dikarenakan perbedaan prinsip tentang masa depan yang baik bagi anak semata wayang mereka, Termeh.Simin ingin meninggalkan Iran karena merasa bahwa masa depan pendidikan anaknya akan menjadi lebih baik bila berada diluar Iran.Keinginan Simin itu terbentur oleh keadaan ayah mertuanya (yang sangat sayang pada Simin) yang mengidap penyakit Alzhaimer, Nader yang menyadari bahwa kewajiban mengurus ayahnya adalah kewajiban yang tidak dapat ia tinggalkan, akhirnya memilih untuk menerima ketika Simin menggugat cerai dirinya di pengadilan negeri.Sembari menunggu keputusan hakim soal hak asuh anak mereka, Simin memutuskan untuk pulang ke rumah orang tua nya dan meninggalkan Nader dan Termeh  bersama ayah mertuanya.
            Selepas perginya Simin, Nader “terpaksa” memperkerjakan seorang ibu rumah tangga yang sedang hamil, Razieh, untuk mengasuh ayahnya ketika dia harus bekerja.Razieh sendiri sebenarnya mengalami dilema yang sangat besar berkaitan dengan kepantasan pekerjaannya  dari sisi hukum agama, namun terjepit oleh kondisi dimana suaminya Hojjat yang pengangguran, karenanya mau tak mau Ia harus menerima pekerjaan ini.Sampai akhirnya suatu hari terjadi sebuah peristiwa “kecil” antara Nader dan dirinya yang membuat Ia harus membayar harga yang sangat mahal.
            Asgar Farhadi menunjukkan bahwa dengan sebuah topik yang sepertinya “biasa” namun  dengan kekuatan akting dan naskah  yang luar biasa, sebuah film dapat menjadi sebuah karya dahsyat yang mampu membelalakkan mata penontonnya.Karakterisasi yang sangat kuat membuat Separation menjadi sebuah film yang mengaduk-aduk emosi penontonnya dan membuat bingung bagaimana akhirnya nasib akan mengakhiri kisah ini.Mari sedikit menelusuri siapa saja karakter yang mengguncangkan film ini.
            Nader adalah seorang pria yang keras dan berprinsip, namun mempunyai kasih dan tanggung jawab yang besar.Ketika dia dihadapkan pada pilihan yang sulit dalam hidupnya, ia selalu menaruh rasa  tanggung jawab dan kebenaran sebagai acuannya, tanggung jawab kepada ayahnya yang sakit, tanggung jawab kepada putri semata wayangnya, dan tanggung jawab kepada dirinya sendiri ketika dia merasa tidak melakukan kesalahan dalam kasus yang menimpa dirinya dan Razieh.
            Simin adalah seorang ibu rumah tangga yang modern, bagi nya kesejahteraan anak adalah hal yang paling utama dan Ia rela melakukan tindakan yang terkadang harus mengorbankan kebenaran atau menabrak norma-norma yang ada demi menyelamatkan keadaaan sang putrid tercinta.
            Razieh adalah seorang ibu yang religius dari kaum ekonomi yang lemah, dengan himpitan ekonomi yang terus menekan, ia “terjebak” melakukan hal yang baginya sangat menakutkan karena berpotensi menabrak norma agama yang ia junjung tinggi semasa hidupnya, termasuk menutupi sebuah rahasia besar yang sebenarnya adalah kunci untuk menyelesaikan kasus yang menimpa Nader dan dirinya.
            Hojjat adalah potret seorang kepala rumah tangga yang frustasi dengan keadaan ekonomi rumah tangganya dan ketika keadaan menjadi semakin buruk dengan kasus yang menimpa istrinya, seluruh rasa marah akan keadaan yang selama ini tersimpan dalam hatinya  meledak bercampur dengan rasa ketidakadilan akan hukum yang dikiranya menindas orang-orang kecil seperti dirinya.
            Termeh adalah potret seorang anak lugu yang hanya ingin sebuah kehidupan yang tenang tanpa gejolak dalam menjalani masa remaja nya.Dibalik sikap pasifnya, sebenarnya ia menyimpan sikap kritis yang membuatnya mampu menganalisis sebab-sebab bergejolaknya kehidupan keluarga mereka.Dan dengan segala sifat pasrahnya, sebenarnya Termeh menunjukkan, bahwa dibalik semua alasan, seorang anak adalah figur yang paling menderita akibat konsekuensi sebuah perceraian.
            Separation adalah sebuah drama panggung tentang potret kehidupan masyarakat yang sebenarnya terjadi dimana-mana (tidak hanya di Iran), Farhadi secara natural menempatkan semua karakter dalam sebuah drama kehidupan yang membumi namun menohok hati.Tidak ada pihak yang diunggulkan atau dimenangkan disini, semua harus menderita karena kerapuhan kondisi psikologis mereka yang mengakibatkan sebuah senggolan yang sebenarnya kecil namun menjadi kelihatan seperti sebuah tabrakan besar, dan itu diperparah dengan kebohongan yang harus mereka perankan untuk menyelamatkan kondisi mereka masing-masing, walau dibelakangnya, mereka harus mengalami pertentangan batin yang sangat kuat.
            Seperti yang dikatakan diawal, dialog dan akting yang sangat hebat menjadi kunci dalam mengangkat Separation menjadi sebuah film yang mengaduk-ngaduk emosi penontonnya.Dengan setting ruang-ruang sempit di rumah atau dipengadilan, Separation membuat penonton terfokus kepada argument-argumen yang disampaikan oleh setiap karakter yang terlibat di sini.
Menaruh potret dialog kehidupan sehari-hari menjadi sebuah kisah, adalah hal yang sebenarnya sangat sulit dilakukan, karena kita tidak pernah menaruh perhatian akan hal-hal yang remeh yang diucapkan oleh orang sekitar kita .Namun di tangan Farhadi, konflik yang sebenarnya biasa terjadi ini, beserta semua argumen yang terlontar, dapat menjadi frame-frame konflik yang cantik dan membuat kita menjadi bingung untuk menentukan siapa yang benar dan siapa yang salah.
Satu kunci utama, cobalah menonton dan ambil sudut pandang kalau kita adalah pelaku didalam kisah ini, hampir dapat dipastikan kalau kita akan mengambil sikap yang sama dengan sikap yang diambil dalam kisah ini.
            Dan satu hal yang tak lupa terpuji adalah, walau film ini berada di setting yang biasa  ( rumah, ruang pengadilan, jalanan), namun angle pengambilan gambar nya benar-benar cantik dan artistik, dalam hati saya sedikit bertanya, selain sebagai sutradara, mungkin Farhadi adalah seorang fotografer yang jago mengambil dan mengabadikan moment J .
Overall : Separation  dengan jelas menggambarkan bahwa perceraian bukanlah hanya sekedar sebuah status yang di sah kan dengan pengetukan palu hakim, namun adalah awal dari sebuah dentuman besar yang nantinya akan mengakibatkan dentuman-dentuman lain yang akan menyakiti pribadi-pribadi yang kadang “tanpa sengaja” berada dalam lingkaran perceraian tersebut.Dengan gamblang diakhir cerita,  Farhadi sebenarnya juga menunjukkan bahwa dentuman yang terjadi sebenarnya bukanlah sebuah dentuman besar, namun ketika itu bercampur dengan amarah dan kefrustasian, pada akhirnya, harga yang sangat mahal harus dibayar.

2 komentar:

Fariz Razi mengatakan...

Nice review :)) film favorit saya tahun lalu ini!

novry mengatakan...

hooh..krna keterbatasan dikota kecil jd rada ketinggalan nie hehe..adegan pembukaan aja uda bikin takjub ama dialognya..