Senin, 03 Desember 2012

LIFE OF PI : BOOK REVIEW

 

LIFE OF PI  : Book review

Autor : Yann Martel


            Sebelumnya saya tak pernah mendengar tentang  karya fenomenal yang satu ini, bahkan ketika Sekarang film nya mulai tayang di bioskop, saya bahkan tak punya gambaran sama sekali tentang isi film , baru ketika mendengar banyaknya review positif, rasa penasaran mulai menyembul dan lama kelamaan semakin membuncah dan akhirnya saya lanjutkan dengan mencari info tentang karya terbaru dari Ang lee ini , hanya sayangnya entah kapan film nya akan tayang di satu-satunya bioskop yang ada dikota saya ,s ebagai jalan pintasnya, pilihan membaca bukunya menjadi satu-satunya obat penawar rasa penasaran yang tak dapat dikompromi (#lebay).Setelah mendapatkan bukunya tadi siang, hari ini saya habiskan untuk melahap keseluruhan perjuangan bertahan hidup dari seorang anak 16 tahun yang terdampar ditengah lautan pasifik  yang bernama pi.
            Pi adalah seorang anak India yang lahir dengan nama lengkap piscine molitor patel, hanya karena namanya sering diplesetkan menjadi “pissing” yang berarti “kencing”, akhirnya  ia merubah nya menjadi “pi” (3,14) agar ia tidak lagi harus menanggung malu setiap kali dipanggil.Orang tua nya sendiri bukanlah tipe orang tua yang religius, dalam arti cukup membebaskan anak-anaknya untuk mencari pengetahuan tentang agama yang baik diluar tradisi masyarakat India yang beragama hindu.Hal inilah yang membuat PI kecil menjadi longgar untuk belajar agama-agama yang menurutnya dapat mendekatkan dirinya kepada Tuhan.Yang menjadi persoalan adalah dengan kepolosannya, PI kecil memutuskan untuk menjadi pengikut 3 agama sekaligus yaitu islam, katolik dan Hindu.Sebuah hal yang ditentang oleh masing-masing pengikut agama tersebut.
            Orang tua Pi sendiri hidup dari mengelola kebun binatang yang menjadi tempat pembelajaran hidup bagi PI, sayangnya karena perubahan iklim pemerintahan, akhirnya mereka terpaksa menjual para penghuni kebun binatang tersebut, akhirnya semua binatang tersebut diangkut dalam sebuah kapal barang dan dikirimkan menuju amerika.Tragisnya ditengah jalan kapal tersebut karam, dan akhirnya menyisakan PI seorang, bersama seekor hyena, orang utan, zebra pincang,  dan seekor harimau Bengal yang bernama Richard Parker.Ditengah-tengah lautan yang ganas dan disebuah sekoci yang juga berisi hewan-hewan ganas, bagaimana kelanjutan kisah dari sang anak 16 tahun dari India ini ?
            Secara garis besar, buku ini terbagi dalam 3 bagian, bagian pertama adalah fase pertumbuhan seorang PI kecil, bagian kedua adalah ketika dia harus bertahan ditengah lautan bersama Richard Parker, bagian ketiga adalah ketika realitas dari kisah perjuangannya ini disampaikan menurut dua sudut pandang yang berbeda.
            Bagian pertama cukup memberikan impresi yang menarik untuk pembaca untuk memutuskan akan mengikuti terus atau tidak kisah ini, dengan beberapa pemikiran tentang peran agama dan dinamikanya menurut sudut pandang polosnya seorang anak kecil yang mencari jati diri, secara kocak sang penulis berhasil membawa saya menjadi jatuh hati kepada PI, disini penulis berhasil menanam benih yang cukup solid untuk menyampaikan pergulatan batin seorang anak manusia yang mencari eksistensi Tuhan melalui agama-agama yang ditemuinya.
            Bagian kedua yang menjadi suguhan utama dari kisah sang PI,, walau harus diacungi jempol akan detail luar biasa yang ditampilkan oleh sang penulis tentang bagaimana cara bertahan hidupnya PI bersama sang harimau menghadapi kerasnya alam, sekaligus bagaimana kisah ini tidak terjebak menjadi drama yang tidak realistis, dengan brilian penulisnya tetap berhasil mempertahankan eksistensi hubungan dimana hewan tetaplah akan menjadi hewan yang akan bertindah berdasarkan insting dan tidak akan menjadi seorang sahabat manusia walaupun melalui banyak kejadian yang dialami bersama dengan manusia, Entah mengapa terasa sedikit  menjadi melelahkan, entah karena bosan atau memang perjuangan dari PI memang berhasil merasuk kedalam pikiran sehingga saya pun ikut merasakan kelelahan fisik yang sama seperti yang digambarkan didalam nya.Tensi baru kembali cukup menyegarkan ketika PI menyentuh sebuah pulau tak bertuan dan terus berlanjut ke bagian ketiga
            Bagian ketiga adalah bagian penutup dimana kisah PI itu disampaikan oleh sang penulis dengan dua sudut pandang yang berbeda, untuk merangkum dan memberikan pesan moral yang coba disampaikan melalui kisah ini, yaitu soal eksistensi Tuhan didalam dunia ini.Secara tersamar penulis memberikan perbandingan tersirat agar pembacanya dapat “memilih” yang mana yang hendak dipercayai dalam eksistensi sang pencipta.Dan harus diakui bagian ketiga ini walau hanya sekelumit, cukup berhasil menyampaikan maksud tersebut.
            Overall, Life Of Pi adalah sebuah karya yang sangat layak untuk dibaca dan cukup mampu membuat pembaca untuk terus terpaku mengikuti kisah sang protagonist, sebagai sebuah kisah perjuangan hidup dan cerita dongeng (ataukah nyata ?), buku ini sangat berhasil menghidupkan karakter-karakternya namun juga realistis dalam berututur, boleh dibilang semua hal yang terjadi tidak dipaksakan untuk menjadi indah, namun tetap realistis apa adanya, dan bila ada hal yang terkadang aneh, sang penulis tidak lupa untuk menyampaikan sebab-musababnya untuk memuaskan pertanyaan dari para pembacanya
.
Saya memutuskan untuk  membaca buku ini karena banyak referensi yang mengatakan bahwa buku ini sarat dengan  nilai filosofis yang sangat mendalam tentang keberadaan sang pencipta dimuka bumi, namun setelah selesai membaca, sejujurnya ternyata karya ini tidak terlalu membuat saya berdecak kagum akan pesan moral yang terkandung didalamnya, namun saya akui, kisah PI berhasil disampaikan dengan menghibur  dan dengan detail yang luar biasa yang membuat saya tetap merasa penasaran dengan visualisasinya dalam film yang kabarnya bahkan melebihi AVATAR nya james Cameron, dan mudah-mudahan setelah menonton filmnya nanti, saya bisa menemukan hal-hal yang mungkin tidak nyampai ke benak saya ketika membaca bukunya, bukankah memaparkan dengan gambar dapat jauh lebih mengena dari rangkaian kata-kata bukan ?

9 komentar:

Nugros C mengatakan...

wah..dapet bukunya juga?
saya pun jadi pnasaran pengen baca nih gan...
^^

novry mengatakan...

iya..buat pemanasan sebelum sampai ke filmnya hehe..

Dita Mustika mengatakan...

Saya setuju, Life of Pi adalah kisah yang istimewa. ^^

Saya juga sudah menonton film dan punya bukunya, ada beberapa yang beda dan gak ditampilkan di film. Namun tetap menarik dan pesannya sampai. ^^

novry mengatakan...

senang ada yg sependapat dengan saya :)

meta harisno mengatakan...

Halo mas novry salam kenal...

Saya belum nonton film-nya sih. Tapi udah punya bukunya sejak lama, tepatnya taon 2006 (waktu itu cover bukunya warna biru dan ada gambar sekoci di tengahnya).

Waktu pertama kali baca, rasanya berat banget ya bukunya, filosofis sekali. Tapi waktu baca kedua kali baru lah saya menyadari kisahnya sangat bagus... Jadi pingin banget beli filmnya hehe..

novry mengatakan...

salam kenal juga meta..

nyobain aja filmnya..ga beda jauh..hanya kalau di film..sinematografinya aduhai banget...walau kalau feel nya dapetan di buku kayanya..hehe

meta harisno mengatakan...

Gitu y mas novry? Jadi nyesel ga nonton film-nya di bioskop hehe... Padahal udh lama nunggu dibuatin filmnya.

Btw, boleh izin tukeran link ya mas? Link saya di http://focus-ondvd.blogspot.com/

Tq

novry mengatakan...

iya meta..senang juga punya teman link baru

Link saya cantumkan ya..trims

meta harisno mengatakan...

Makasih Mas Novry, link-nya mas udh saya add juga... Seneng punya teman baru :)