Kayanya
sih hampir semua orang pernah merasakan depresi dan kesepian, malahan boleh
dikatakan setiap orang kayanya punya sinyal kesepian jauh didalam dirinya,
ketika sinyal kesepian itu di tiup oleh peristiwa besar seperti putus cinta
atau kehilangan orang yang dicintai, biasanya itu membuat sang individu berubah
seratus delapanpuluh derajat dari keadaan normalnya.Saya yakin kita semua
pernah berada dalam kondisi seperti itu, dan ketika sedang mengalami nya, ada
dorongan dari dalam diri yang biasanya membuat kita melakukan hal-hal diluar
kebiasaan yang dalam bahasa kerennya “Lost Control”.
Itulah
yang dialami oleh Pat (Bradley Cooper) dan Tiffany (Jennifer Lawrence/JL), Pat
yang memergoki istrinya yang selingkuh, akhirnya lepas kendali dan memukuli
pria selingkuhannya sampai sekarat, dan akhirnya mengantarkannya untuk menginap
di sebuah rumah sakit jiwa, sampai akhirnya pengadilan mengijinkannya untuk
kembali ke rumahnya dibawah pengawasan orang tuanya (Robert De Niro dan jacki
weaver).Sedang Tiffany sendiri adalah seorang janda muda yang mengalami depresi
berat setelah ditinggal mati oleh suaminya.Jalan nasib mempertemukan mereka dan
dapat ditebak akhirnya mereka terjebak dalam hubungan romansa yang….weird but
sweet.
Saya
suka dengan kisah ini, pertama karena
memang saya penggemar berat dari JL, yang bagi saya adalah salah satu aktris
muda paling berbakat dan tercantik di Hollywood sekarang, dan yang kedua adalah
karena hampir semua elemen dalam film ini bisa saling menopang untuk memberikan
sebuah kisah tontonan yang sangat menghibur.Aktingnya total banget, Chemistry
nya dapet banget, soundtracknya enak banget, dialognya juga out of the box banget, dan
humor-humornya juga menyentil banget..pokoknya filmnya Banget deh.
Saya
suka dengan penggambaran kegilaan Pat dan Tiffany yang tersalurkan melalui
barter dialog-dialog nan cerdas antara keduanya, kalau saja kita mau jujur,
ketika kita dalam keadaan depresi, kita selalu ingin menumpahkan segala pikiran
gila kita keluar dari dalam diri, dan sejujurnya kita “merindukan” orang disekitar
kita yang dapat mengerti dan mengapresiasi keinginan kita untuk menumpahkan
semua kemarahan atas “ketidakadilan”
atas keadaan yang sedang terjadi.Nah situasi inilah yang dengan
briliannya dapat dituangkan oleh sang sutradara dalam potret-potret adegan yang
sederhana namun mengena.
Ketika
kita melihat apa yang dilakukan oleh Pat dan Tiffany dengan jujur tanpa
menghakimi, kita akan berpihak kepada mereka, kita akan dapat memahami mengapa
mereka melakukan yang mereka lakukan dan menjadi bersimpati.Dan mungkin berkata “kayanya aku juga ingin melakukan
seperti ini deh waktu itu” atau “andaikan aku dapat melakukan hal seperti ini
dulu”, And that means the film works ( at least for me )
Dari
Departemen akting, jelas highlight nya ada pada sang pasangan, Bradley Cooper
dan Jennifer Lawrence memang bermain total, dan sejujurnya Bradley Cooper
membuat saya terkejut, mengingat track record nya selama ini.Dan sesekali
Robert De Niro mencuri perhatian setiap kali muncul dilayar, walau entah karena
saya sudah bosan atau memang beliau punya standart akting yang memang tinggi
dari dulu, saya tak merasa terkesan dengan aktingnya, tidak seperti Allan Arkin
yang mencuri perhatian saya dalam ARGO
Overall,
Silver Lining Playbook adalah sebuah kisah yang sangat menghibur tentang
“kegilaan” dua pribadi yang sedang dalam periode sangat terpuruk dalam
kehidupannya, yang sebenarnya bila dilihat dengan kejujuran, adalah cerminan
pribadi kita sendiri sang penonton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar