LIFE OF PI : Book review
Autor : Yann Martel
Sebelumnya
saya tak pernah mendengar tentang karya
fenomenal yang satu ini, bahkan ketika Sekarang film nya mulai tayang di bioskop, saya bahkan tak punya gambaran sama sekali tentang isi film ,
baru ketika mendengar banyaknya review positif, rasa penasaran mulai menyembul
dan lama kelamaan semakin membuncah dan akhirnya saya lanjutkan dengan mencari
info tentang karya terbaru dari Ang lee ini , hanya sayangnya entah kapan film
nya akan tayang di satu-satunya bioskop yang ada dikota saya ,s ebagai
jalan pintasnya, pilihan membaca bukunya menjadi satu-satunya obat penawar rasa
penasaran yang tak dapat dikompromi (#lebay).Setelah mendapatkan bukunya
tadi siang, hari ini saya habiskan untuk melahap keseluruhan perjuangan
bertahan hidup dari seorang anak 16 tahun yang terdampar ditengah lautan
pasifik yang bernama pi.
Pi
adalah seorang anak India yang lahir dengan nama lengkap piscine molitor patel,
hanya karena namanya sering diplesetkan menjadi “pissing” yang berarti
“kencing”, akhirnya ia merubah nya
menjadi “pi” (3,14) agar ia tidak lagi harus menanggung malu setiap kali
dipanggil.Orang tua nya sendiri bukanlah tipe orang tua yang religius, dalam
arti cukup membebaskan anak-anaknya untuk mencari pengetahuan tentang agama
yang baik diluar tradisi masyarakat India yang beragama hindu.Hal inilah yang
membuat PI kecil menjadi longgar untuk belajar agama-agama yang menurutnya
dapat mendekatkan dirinya kepada Tuhan.Yang menjadi persoalan adalah dengan
kepolosannya, PI kecil memutuskan untuk menjadi pengikut 3 agama sekaligus
yaitu islam, katolik dan Hindu.Sebuah hal yang ditentang oleh masing-masing
pengikut agama tersebut.
Orang
tua Pi sendiri hidup dari mengelola kebun binatang yang menjadi tempat
pembelajaran hidup bagi PI, sayangnya karena perubahan iklim pemerintahan,
akhirnya mereka terpaksa menjual para penghuni kebun binatang tersebut,
akhirnya semua binatang tersebut diangkut dalam sebuah kapal barang dan
dikirimkan menuju amerika.Tragisnya ditengah jalan kapal tersebut karam, dan
akhirnya menyisakan PI seorang, bersama seekor hyena, orang utan, zebra
pincang, dan seekor harimau Bengal yang
bernama Richard Parker.Ditengah-tengah lautan yang ganas dan disebuah sekoci
yang juga berisi hewan-hewan ganas, bagaimana kelanjutan kisah dari sang anak
16 tahun dari India ini ?
Secara
garis besar, buku ini terbagi dalam 3 bagian, bagian pertama adalah fase
pertumbuhan seorang PI kecil, bagian kedua adalah ketika dia harus bertahan
ditengah lautan bersama Richard Parker, bagian ketiga adalah ketika realitas
dari kisah perjuangannya ini disampaikan menurut dua sudut pandang yang
berbeda.
Bagian
pertama cukup memberikan impresi yang menarik untuk pembaca untuk memutuskan
akan mengikuti terus atau tidak kisah ini, dengan beberapa pemikiran tentang
peran agama dan dinamikanya menurut sudut pandang polosnya seorang anak kecil
yang mencari jati diri, secara kocak sang penulis berhasil membawa saya menjadi
jatuh hati kepada PI, disini penulis berhasil menanam benih yang cukup solid
untuk menyampaikan pergulatan batin seorang anak manusia yang mencari
eksistensi Tuhan melalui agama-agama yang ditemuinya.
Bagian
kedua yang menjadi suguhan utama dari kisah sang PI,, walau harus diacungi
jempol akan detail luar biasa yang ditampilkan oleh sang penulis tentang
bagaimana cara bertahan hidupnya PI bersama sang harimau menghadapi kerasnya
alam, sekaligus bagaimana kisah ini tidak terjebak menjadi drama yang tidak
realistis, dengan brilian penulisnya tetap berhasil mempertahankan eksistensi
hubungan dimana hewan tetaplah akan menjadi hewan yang akan bertindah
berdasarkan insting dan tidak akan menjadi seorang sahabat manusia walaupun
melalui banyak kejadian yang dialami bersama dengan manusia, Entah mengapa
terasa sedikit menjadi melelahkan, entah
karena bosan atau memang perjuangan dari PI memang berhasil merasuk kedalam
pikiran sehingga saya pun ikut merasakan kelelahan fisik yang sama seperti yang
digambarkan didalam nya.Tensi baru kembali cukup menyegarkan ketika PI menyentuh
sebuah pulau tak bertuan dan terus berlanjut ke bagian ketiga
Bagian
ketiga adalah bagian penutup dimana kisah PI itu disampaikan oleh sang penulis
dengan dua sudut pandang yang berbeda, untuk merangkum dan memberikan pesan
moral yang coba disampaikan melalui kisah ini, yaitu soal eksistensi Tuhan
didalam dunia ini.Secara tersamar penulis memberikan perbandingan tersirat agar
pembacanya dapat “memilih” yang mana yang hendak dipercayai dalam eksistensi
sang pencipta.Dan harus diakui bagian ketiga ini walau hanya sekelumit, cukup
berhasil menyampaikan maksud tersebut.
Overall,
Life Of Pi adalah sebuah karya yang sangat layak untuk dibaca dan cukup mampu
membuat pembaca untuk terus terpaku mengikuti kisah sang protagonist, sebagai
sebuah kisah perjuangan hidup dan cerita dongeng (ataukah nyata ?), buku ini
sangat berhasil menghidupkan karakter-karakternya namun juga realistis dalam
berututur, boleh dibilang semua hal yang terjadi tidak dipaksakan untuk menjadi
indah, namun tetap realistis apa adanya, dan bila ada hal yang terkadang aneh,
sang penulis tidak lupa untuk menyampaikan sebab-musababnya untuk memuaskan
pertanyaan dari para pembacanya
.
Saya memutuskan untuk membaca buku ini karena banyak referensi yang
mengatakan bahwa buku ini sarat dengan nilai filosofis yang sangat mendalam tentang
keberadaan sang pencipta dimuka bumi, namun setelah selesai membaca, sejujurnya
ternyata karya ini tidak terlalu membuat saya berdecak kagum akan pesan moral
yang terkandung didalamnya, namun saya akui, kisah PI berhasil disampaikan
dengan menghibur dan dengan detail yang
luar biasa yang membuat saya tetap merasa penasaran dengan visualisasinya dalam
film yang kabarnya bahkan melebihi AVATAR nya james Cameron, dan mudah-mudahan
setelah menonton filmnya nanti, saya bisa menemukan hal-hal yang mungkin tidak
nyampai ke benak saya ketika membaca bukunya, bukankah memaparkan dengan gambar
dapat jauh lebih mengena dari rangkaian kata-kata bukan ?
.
9 komentar:
wah..dapet bukunya juga?
saya pun jadi pnasaran pengen baca nih gan...
^^
iya..buat pemanasan sebelum sampai ke filmnya hehe..
Saya setuju, Life of Pi adalah kisah yang istimewa. ^^
Saya juga sudah menonton film dan punya bukunya, ada beberapa yang beda dan gak ditampilkan di film. Namun tetap menarik dan pesannya sampai. ^^
senang ada yg sependapat dengan saya :)
Halo mas novry salam kenal...
Saya belum nonton film-nya sih. Tapi udah punya bukunya sejak lama, tepatnya taon 2006 (waktu itu cover bukunya warna biru dan ada gambar sekoci di tengahnya).
Waktu pertama kali baca, rasanya berat banget ya bukunya, filosofis sekali. Tapi waktu baca kedua kali baru lah saya menyadari kisahnya sangat bagus... Jadi pingin banget beli filmnya hehe..
salam kenal juga meta..
nyobain aja filmnya..ga beda jauh..hanya kalau di film..sinematografinya aduhai banget...walau kalau feel nya dapetan di buku kayanya..hehe
Gitu y mas novry? Jadi nyesel ga nonton film-nya di bioskop hehe... Padahal udh lama nunggu dibuatin filmnya.
Btw, boleh izin tukeran link ya mas? Link saya di http://focus-ondvd.blogspot.com/
Tq
iya meta..senang juga punya teman link baru
Link saya cantumkan ya..trims
Makasih Mas Novry, link-nya mas udh saya add juga... Seneng punya teman baru :)
Posting Komentar