Minggu, 18 November 2012

The Amazing Spiderman : Not Impressed Spidey from Mr Webb


The Amazing Spiderman (2012) : Not Impressed Spidey from Mr  Webb



Director : Marc Webb
Cast : Andrew Garfield, Emma stone



            Review ini bersifat uneg-uneg..jadi jelas mengandung banyak SPOILER..please avoid read about it if you haven’t seen the movie.


            Menceritakan kisah TAS rasanya tak perlu dijabarkan lagi karena rasanya  sudah familiar bagi semua pencinta film maupun komik.Namun bagi yang (mungkin) belum pernah mengetahuinya, sekilas saja bahwa Peter parker (Andrew garfield) adalah seorang remaja Nerd yang tinggal bersama paman dan bibinya yang tanpa sengaja tergigit oleh laba-laba hasil rekayasa organic disebuah laboratorium yang membuat dirinya akhirnya punya kekuatan super seperti layaknya laba-laba .
 Peter ditinggal  orang tua nya sewaktu kecil karena alasan yang tidak jelas, dimana akhirnya diketahui bahwa ayah dari parker ternyata pernah bekerjasama dengan ilmuwan dari dr Conncor (rhys Ifan) yang berusaha mengembangkan serum dari intisari reptile yang diharapkan dapat menyembuhkan kecacatan bagian tubuh manusia seperti yang terjadi pada tubuh reptile yang dapat meregenerasi tubuhnya sendiri bila terpotong atau terluka.Keadaan lembaga penelitian yang berada pada jurang kebangkrutan membuat akhirnya si dokter menjadikan dirinya sendiri sebagai kelinci percobaan untuk menyembuhkan tangan kanannya yang cacat.Tak disangka ternyata serum itu menimbulkan efek samping yang mengakibatkan sang dokter berevolusi menjadi kadal raksasa.Dengan bantuan gadis yang ditaksirnya Gwen stacy ( emma stone ), sang manusia laba-laba berjuang menyelamatkan kota dari rencana regenerasi massal yang direncanakan oleh si kadal raksasa.Perjuangan yang tidak mudah, karena dilain pihak, ayah gwen yang adalah kepala polisi di kota tersebut telah menasbihkan spiderman sebagai penjahat berbahaya yang harus ditangkap.
Pertama kali saya tahu tentang Andrew Garfield adalah ketika saya menonton Imaginarium of Doctor Parnassus, dan sejujurnya sangat mencuri perhatian disana, tingkahnya yang theatrical bener-bener membuat saya yakin kalau dia akan menjadi bintang besar dimasa depan nanti, karena itulah saya menaruh harapan besar ketika dia terpilih sebagai new peter parker menggantikan Tobey Maguire.Hasilnya ? sayangnya ternyata Andrew tidak berhasil memenuhi ekspektasi saya untuk menghapus bayang-bayang Tobey, jujur saja saya tidak merasa simpati sama sekali dengan peter parker kali ini.Andrew seperti berada dipersimpangan jalan dalam berakting, Peter yang terlihat seperti nanggung, Nerd enggak, menyedihkan  enggak, berkharisma enggak, loveable juga enggak.Jadi terasa seperti anak muda yang dipaksa jadi pahlawan karbitan.dan aktingnya pun terasa seperti Over dikebanyakan scene.sehingga sulit untuk mengingat bagaimana karakter sebenarnya Peter difilm ini.
Mengenai hubungan Peter dengan Gwen pun terasa dipaksakan, padahal harapan untuk romantisme dalam film ini juga cukup tinggi melihat vitae Marc Webb yang sebelumnya membesut 500 days of summer yang dipuji-puji dan rasanya akan ditasbihkan sebagai salah satu film paling romantis  didekade ini.Dan lagi-lagi Marc Webb kayanya gagal juga menyodorkan romantisme antara peter dan gwen di sini, komplain yang paling besar dari saya adalah tidak adanya latar belakang hubungan yang jelas antara mereka berdua.Jadi dari  awal film yang menyodorkan fakta tentang kekaguman tersembunyi peter terhadap gwen yang notabene adalah kekasih dari teman sekolah nya yang sering membully peter, sekonyong-konyong tanpa proses yang jelas sepertinya gwen langsung kepincut dan jatuh hati kepada Peter ( seperti sinetron ajahh :p ), dan tanpa kedekatan yang jelas akhirnya saling mempertaruhkan nyawa untuk saling melindungi satu sama lain.
Khusus setting adegan pendekatan antara peter dan gwen, beberapa kali webb salah menempatkan suasana sehingga merusak suasana untuk menghangatkan hubungan mereka berdua, sebagai contoh, ketika adegan pertama kali peter di undang makan malam bersama keluarga gwen, rasanya parker terlihat tak mempunyai kesopanan dengan  berani mencium gwen dipertemuan pertama tersebut (dibalkon rumahnya yang berada dibelakang meja makan keluarga Gwen) .Atau adegan ketika Peter dengan tubuh yang penuh luka datang ke menyambangi kamar gwen, bukannya berlanjut ke adegan yang mengharukan atau menghangatkan, webb justru mengintervensi nya dengan adegan tone komedy yang rasa-rasanya jadi salah tempat dan merusak mood yang sebenarnya sudah terbangun sebelumnya.
Khusus untuk Emma stone, bagi saya dia satu-satunya yang punya akting believable dan loveable disini, kalau saja bukan karena dia, mungkin adegan-adegan romantis yang ada bisa berubah menjadi adegan roman kacangan seperti opera sabun, I really love this girl, I am sure she is going to be great actress in the future.
Khusus untuk efek CGI sang lizard, ada beberapa bagian yang terasa kasar dan sekilas menjadi seperti cuplikan kualitas video game, seperti pertarungan antara lizard dan spidey di sekolah, kentara terlihat seperti beberapa objek yang disatukan berbarengan, dalam kata lain tidak match dan terlihat sepintas menggelikan.
Apakah berarti TAS adalah film yang buruk ? tergantung sih, 30 menit terakhir menurut saya menyelamatkan bagian awal yang membuat ngantuk, karena webb berhasil menghadirkan adegan pertarungan dahsyat dengan efek CGI yang lebih baik dan dengan scoring yang juga asyik banget.Inilah yang menyelamatkan TAS dari sebuah remake yang failed.
So, sebagai sebuah film hiburan, TAS bukanlah sebuah karya yang buruk dari seorang marc Webb, enjoyable and entertaining.tapi sebagai sebuah karya remake dari super hero bernama sebesar spiderman, (bagi saya) Marc webb gagal menimbulkan kesan yang mendalam dan sejujurnya, tak banyak yang bisa saya ingat dari film ini, selain adegan dimana para operator mesin yang menyediakan tempat bergantung pada spiderman dan adegan ketika Peter memeluk bibinya di akhir cerita (it’s so touching).
And..oh ya..almost forget..walau paman dan bibinya hanya lah seperti tempelan disini, namun akting pasangan artis senior Martin Sheen dan Shelly Field cukup memberi warna dan memberi nilai positif bagi TAS

Tidak ada komentar: