Ingat gak ketika Tom Hanks dengan briliannya bermain “sendirian” dalam sebuah kisah
survival ditengah hutan dalam film berjudul Cast Away ?, ingat gak ketika tahun
lalu Ang Lee mendapatkan oscar nya sebagai sutradara terbaik dengan bantuan
sinematografi yang sangat brilian dalam Life of Pi ? Dan yang terakhir, ingat
gak pada Alfonso Cuaron ? seorang sutradara yang mempunyai ciri khas
pengambilan gambar yang Long Take (ini bukan ya istilahnya ?) dalam setiap film-filmnya, dan menelurkan
karya-karya hebat seperti Prisoner of Azkaban dan Children Of Men.Kini semua
ciri-ciri yang saya sebutkan diatas kembali hadir dalam sebuah film luar biasa
tentang perjuangan diri untuk bertahan hidup yang lokasi nya bukanlah di hutan,
laut atau belahan bumi manapun.Namun didalam sebuah ruang hampa gravitasi dan
udara yang bernama ruang angkasa.Gravity.
Sandra Bullock ( Ryan
Stone ) dan George Clooney (Matt Kowalsky) adalah dua orang astronot Amerika
yang sedang bertugas memperbaiki kerusakan satelit di ruang angkasa.Ketika
pekerjaan mereka sudah hampir selesai dan mendekati waktu mereka untuk pulang
ke Bumi, tiba-tiba sebuah satelit Rusia meledak (atau diledakkan) dan membuat
kekacauan besar termasuk menghancurkan area pekerjaan dua astronot ini.Kini dengan
hancur lebur nya keadaan disekeliling mereka, keadaan akhirnya memaksa Ryan
(dengan sedikit bantuan Matt) untuk berjuang habis-habisan menyelamatkan
dirinya ditengah hampanya gravitasi, persediaan oksigen yang semakin menipis,
dan hujanan serpihan satelit yang bisa datang kapan saja dan menghancurkan
semua peralatan yang ia butuhkan untuk
dapat kembali ke bumi.
Sesimpel itulah alur
cerita Gravity, tentu dengan kesederhanaan ini, perlu hal-hal yang hebat untuk
membuat Gravity menjadi sebuah tontonan yang dapat memikat.Disinilah kehebatan
seorang Cuaron meramu semua elemen yang ada didalam Gravity.Dengan teknik
pengambilan gambar ( tentu dengan ciri khas long take nya ), dan dipadu dengan
sinematografi yang luar biasa indah, sepanjang 90 menit, Gravity berhasil
membuai penglihatan dan emosi kita seolah-olah ikut berada didalam sebuah ruang
hampa gravitasi yang begitu indah sekaligus terkadang menyeramkan.Dengan
cerdasnya Cuaron mampu membawa kita semua terbang berputar-putar sekaligus
mengaduk-aduk emosi kita mengikuti perjuangan Ryan dan Michael menyelamatkan
diri.
Tentu keberhasilan
memainkan emosi penontonnya, Cuaron juga harus sangat berterimakasih kepada
penata scoring nya yang juga berhasil menempatkan segala sesuatu dalam kadar
yang pas dengan suasana kebatinan karakter nya.Scoring yang sunyi ketika
keputus-asaan dan ketakutan menerpa, nada yang mengendap-ngendap datang ketika
bahaya pelan-pelan mencengkeram, dan termasuk hentakan emosional ketika harapan
tumbuh didalam diri para astronot ketika memutuskan untuk terus berjuang
menyelamatkan diri mereka.
Dan diluar itu semua,
jelas tak mungkin tidak, semua kredit harus diberikan kepada duet Clooney dan
Bullock.Bagaimanapun elemen pendukung bekerja dengan baik, akan sia-sia bila
mereka tak mampu mengajak para penontonnya untuk ikut merasakan emosi yang
mereka rasakan.Dan disinilah memang harus diakui bahwa Bullock (walau terkadang
terperosok dalam peran-peran sampah) membuktikan bahwa kemenangannya dulu dalam
The Blind Side bukanlah sebuah kebetulan.Kemampuan nya menampilkan emosi yang
bercampur aduk membuat kita menjadi merasa sangat perduli dengan apa yang
dirasakannya dan menjadi sangat ingin ambil bagian dalam penyelamatan
dirinya.Tentu Clooney tidak bisa dikesampingkan begitu saja, dengan screen time
yang sedikit, dirinya berhasil mencuri perhatian dengan karakternya yang gokil
namun optimis.Tak terlalu mengejutkan memang karena peran seperti ini sudah
sering dibawakan oleh dirinya, dan sepertinya memang seperti sifat aslinya
sendiri.
Overall. Naskahnya mungkin
biasa, namun dengan sinematografi yang luar biasa indah, dan ditambah oleh scoring
yang brilian, ditambah akting yang emosional dari seorang sandra Bullock,
setelah Children of Men dan Prisoner Of Azkaban, Alfonso Cuaron kembali berhasil
memuaskan saya.Dan saya yakin di akhir tahun nanti, akan banyak teman-teman
blogger yang akan menempatkan Gravity dalam list film-film terbaik mereka.Perfect.
1 komentar:
wah...sudah nonton ternyata kau...
yup..perfect sekali ni film,, sensasinya terasa sekali..
ga diragukan,one of the best taun ini...mungkin cuma 12 years a slave yg bisa jadi pesaingnya,,,,
Posting Komentar